Langsung ke konten utama

“Bangkitlah Sahabat”

khusus buat kamu sahabat penaku

Aku mengerti…..
Bahkan aku ikut merasakan kepedihan hatimu sobat
ketika cinta harus berakhir di persimpangan jalan
hingga kau anggap semua ini akan berakhir jua…

Lalu…. Apakah dengan air mata semua itu akan kembali
atau dengan meratapi dan mengenang masa lalu
membuat jiwamu kembali…..
Lalu akan berapa banyak air matamu kau tumpahkan
dan berapa lama jiwamu kaubelenggu dengan masa lalu

Bukan….. Bukan itu jalan yang terbaik sobat….
Kau harus bangkit…
kau harus tunjukan padanya
bahwa kaupun bisa bahagiatanpa dia…
aku yakin itu….. Kau adalah wanita perkasa
wanita yang tegar dalam menghadapi ini semua.

Jangan kau tengok kebelakang
lihatlah kedepan…..
Karena disanalah kau gantungkan semua mimpi mimpi indahmu
kau gantungkan semua harapanmu….

Hanya satu pintaku padamu sobat….
Lanjutkan hidupmu dengan lebih bijaksana lagi…

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARGA HATI KITA

Memang sakit rasanya jika kita dituduh tanpa bukti dan memang kita tidak bersalah. Kapanpun kita melangkah dan kemanapun kaki berdepak, rasanya kita selalu salah dimata mereka. Meski itu terjadi rasa tabah memang harus tetap jadi pegangan. Kalu tidak mungkin kita juga akan terbawa amarah dari hati kita yang jengkel. Kita merasakan hal yang sama jika kita disakiti seseorang. Kita menanyakan banyak hal pada diri kita sendiri mengapa mereka melakukan ini pada kita. Kita mencoba membenarkan diri dengan mencari kesalahan kita sendiri. Tapi, semua orang tau sabar ada batasnya meski kita juga tidak pernah tau dimana batas sabar itu sendiri. Kita juga punya hati yang perlu dihargai, kita punya perasaan yang harus dihormati. Kita mencoba menghargai jika kita juga dihargai, kita juga berusaha menghormati orang lain jika kita juga dihormati orang lain. Itu manusiawi sekali. Namun manusia juga punya emosional yang berbeda-beda. Tapi semoga dengan banyak perbedaan itu kita manusia bisa bersatu deng...

KASIH SAYANG

Apakah artinya perbedaan dibandingkan dengan banyaknya persamaan di antara kita. Bukankah kit asama-sama membutuhkan sesuap nasi tanak dan seteguk air segar demi memenuhi lapar dan dahaga? Kita juga sama-sama menangis di kala sedih dan tertawa di saat gembira. Kita sama-sama gemetar sewaktu ketakutan melanda serta tergelak ketika kegembiraan menerpa. Kita sama-sama berkeringat di bawah terik matahari, dan menggigil ditelan dinginnya malam. Tidakkah kita melihat begitu banyak persamaan diantara kita sampai-sampai muskil menghitungnya? Lalu mengapa secuil perbedaan yang dipicu oleh keinginan, hasrat dan nafsu manyangsikan semua kesamaam kita? Mengapa kita, seolah memiliki lebih banyak waktu untuk mengais-ais perbedaan, menggoreskan garis pemisah, memancang bendera kami dan kau? Tidak cukupkah satu persamaan di antara berikut ini memupuskan kegigihan untuk mempertahankan warna-warni itu. Bukankah kita sama-sama membutuhkan kasih sayang??